Selasa, 7 September 2010

MINAL AIDIN WAL FAIZIN,KULL 'AMIN WA ANTUM BI KHER

Ramadhan sudah di ambang penghujung..Puasa,Tarawih,Lailatul Qadar,Tadarus AlQur'an,Mujalasah Ikhwan dan segala keseronokan Ramadhan akan berlalu dan belum tentu perkara sedemikian kita akan kecapi lagi di Ramadhan Ramadhan yang akan datang.Sudah pasti selepas ini seluruh umat Islam di dunia ini akan segera merayakan hari yang biasa dianggap ‘kemenangan’. Perayaan rutin setiap tahun ini menjadi pelajaran terpenting setelah berpuasa selama sebulan pada bulan Ramadhan. Seluruh umat Islam merayakannya dengan suka ria tak kira lah yang rajin puasa maupun yang tak rajin puasa.

Sebagaimana kita maklum, selain Hari Raya Eidul Fitri, umat Islam juga ada satu lagi Hari Raya,yaitu Eidul Adha pada 10 Dzulhijjah. hari raya ini disebut Eidul Akbar (hari raya besar), sementara Eidul Fitri hanya disebut sebagai Idul Asghar (hari raya kecil).. Sebagaimana hari-hari besar lain, Eidul Fitri tentu memiliki makna umum sebagai hari keseronokkan sekaligus makna khusus yang dirasakan umat Islam. Paling tidak, eidul Fitri dianggap sebagai hari kemenangan mengalahkan hawa nafsu setelah berpuasa sebulan penuh.
Perkara yang sangat-sangat dengan Hari Raya Eidul Fitri adalah zakat fitrah yang wajib dikeluarkan setiap individu Muslim.Eidul Fitri dan zakat fitrah) adalah kalimat yang berasal dari bahasa Arab fithrah yang bererti natural atau segala sesuatu yang suci, bersifat asal.

PENGERTIAN EID
Eidul Fitri terdiri dari dua kata. Pertama, kata ‘Eid yang dalam bahasa Arab bermakna `kembali’, dari asal kata
a'da. Ini menunjukkan bahwa Hari Raya eidul Fitri ini selalu berulang dan kembali datang setiap tahun. Ada juga yang mengatakan diambil dari kata ‘adah(adat) yang bererti kebiasaan, yang bermakna bahwa umat Islam sudah biasa pada tanggal 1 Syawal selalu merayakannya (Ibnu Mandlur, Lisaanul Arab).

Dalam Alquran diceritakan, ketika para pengikut Nabi Isa tersesat, mereka pernah berniat mengadakan eid (hari raya atau pesta) dan meminta kepada Nabi Isa agar Allah SWT menurunkan hidangan mewah dari langit (lihat QS Al Maidah 112-114). Mungkin sejak masa itulah budaya hari raya sangat sinonim dengan makan-makan dan minum-minum yang serba mewah. Dan ternyata Allah SWT pun mengkabulkan permintaan mereka lalu menurunkan makanan.(QS Al-Maidah: 115).

Jadi, tidak salah dalam sambutan Hari Raya eidul Fitri masa sekarang juga dirayakan dengan menghidangkan makanan dan minuman mewah yang lain dari hari-hari biasa. Dalam hari raya tak ada larangan menyediakan makanan, minuman, dan pakaian baru selagimana tidak berlebihan dan tidak melanggar batasan Syara'. Apalagi bila disediakan untuk orang-orang yang amat memerlukan.

Abdur Rahman Al Midani dalam kitabnya Ash-Shiyam Wa Ramadhân Fil Kitab Was Sunnah (Damsyiq), menjelaskan beberapa etika merayakan eidul Fitri. Di antaranya di situ tertulis bahwa untuk merayakan eidul Fitri umat Islam perlu makan secukupnya sebelum berangkat ke masjid utk solat sunat hari raya, memakai pakaian yang baru dan paling indah, saling ucap mengucap selamat sesama Muslim semoga Allah SWT menerima puasanya, dan memperbanyak takbir. Kata yang kedua adalah Fitri. Fitri atau fitrah dalam bahasa Arab berasal dari kata fathara yang bererti membedah atau membelah, bila dihubungkan dengan puasa maka ia mengandung makna `berbuka puasa’

(ifthaar). Kembali kepada fitrah ada kalanya ditafsirkan kembali kepada keadaan normal, kehidupan manusia yang memenuhi kehidupan jasmani dan ruhaninya secara seimbang. Sementara kata fithrah sendiri bermakna `yang mula-mula diciptakan Allah SWT` . Berkaitan dengan fitrah manusia, Allah SWT berfirman dalam Alquran: “Dan ketika Tuhanmu mengeluarkan anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): Bukankah Aku ini Tuhanmu?.

Mereka menjawab:”Benar, (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi. (QS. Al A`râf: 172).” Ayat ini menjelaskan bahawa seluruh manusia pada firtahnya mempunyai ikatan spiritual yang berupa pengakuan terhadap ketuhanan Allah SWT. Dalam hadis, Rasulallah SAW juga menegaskan dengan sabdanya: “Setiap anak Adam dilahirkan dalam keadaan fitrah: kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani dan Majusi (HR. Bukhari).” Hadits ini memperkukuh kesaksian atau pengakuan seluruh manusia yang disebutkan Alquran di atas.

Eidul Fitri disebut sebagai eidul Asghar (hari raya yang kecil) sementara eidul Adhha adalah eidul Akbar (hari raya yang besar), Tetapi kebiasaan Umat Islam di negara kita merayakan eidul Fitri lebih meriah dibandingkan hari-hari besar yang lain, bahkan hari raya eidul Adha sekalipun. Malah eidul Fitri dirayakan dengan aneka ragam acara, dimulai dengan solat eid berjamaah hingga kunjung mengunjung antara keluarga dan open house yang kadang-kadang, berlarutan hingga akhir bulan Syawal.

Dalam neraca Islam,eidul Fitri secara sederhana adalah hari raya yang datang berulang kali setiap tanggal 1 Syawal yang menandakan puasa telah selesai dan kembali di bolehkan makan minum di siang hari. Ertinya, kata fitri disitu di ertikan sebagai `berbuka atau berhenti puasa`. Maka tidak salah apabila eidul Fitri pun disambut dengan pesta makan-makan dan minum-minum mewah yang sudah menjadi lumrah masyarakat melayu kita sambut.

Tetapi,Pemahaman dan budaya eidul Fitri seperti ini harus dijauhkan, sebab selain kurang menghayati makna eidul Fitri sendiri, juga terdapat makna yang lebih mendalam lagi. Eidul Fitri seharusnya diterjemah dan di hayati sebagai `kepulangan seseorang kepada fitrah asalnya yang suci` seperti baru saja dilahirkan dari rahim ibu.Kembali seakan akan baru lahir ini bermaksud seorang Muslim yang selama sebulan melalui Ramadhan dengan puasa, qiyam, dan segala ragam ibadah, harus mampu kembali berislam, tanpa ada sedikitpun perasaan benci, irihati, dengki, serta bersih dari segala dosa dan Maksiat.

Idul Fitri bermaksud kembali pada naluri kemanusiaan yang murni, kembali pada keberagamaan yang lurus, dan kembali dari seluruh prihal busuk yang bertentangan dengan jiwa manusia yang masih suci. Kembali dari segala kepentingan duniawi yang tidak islamik. Inilah makna eidul Fitri yang asli.
Menjadi satu kesalahan yang amat-amat besar apabila eidul Fitri diterjemahkan sebagai `perayaan kembali bebas untuk makan dan minum` sehingga sebelum ini dilarang makan siang hari, setelah hadirnya eidul Fitri akan balas dendam., atau di terjemahkan sebagai kembalinya kebebasan untuk melakukan maksiat dan mungkar yang sebelum ini dilarang dan ditinggalkan. Kemudian, kerana Ramadhan sudah selesai, maka kemaksiatan kembali ramai-ramai digalakkan. Ringkasnya, kesalahan itu pada akhirnya menimbulkan sebuah fenomena umat yang soleh bermusim, bukan umat yang berupaya mempertahankan Fithrah dan nilai ketaqwaan kepada ALLAH.

Ikhtisar(SECARA RINGKAS)
- Eidul fitri merupakan momentum terbaik bagi setiap manusia untuk kembali ke fitrahnya sebagai makhluk yang suci dan telah terampun dosanya.
- Cuma, Pada zaman kita ini masih ramai sahabat-sahabat kita yang memahaami pengertian eidul Fitri hanya sebagai hari terbebasnya manusia dari kewajipan berpuasa.
- Ada juga kelompok yang menjadikan eidul Fitri sebagai hari mempamer kemewahan.
- Mereka yang keliru menghayati makna eidul Fitri hanya akan menjadi manusia yang soleh ber musim.Wallahu A'lam..

SELAMAT HARI RAYA!!

Khamis, 12 Ogos 2010

RAMADHAN KAREEM

Ketahuilah sesungguhnya ALLAH SWT memberikan pada kita bulan Ramadhan, bulan yang mulia dan bulan yang penuh dengan keberkatan yang dikhususkan ALLAH SWT untuk umat Nabi Muhammad SAW, untuk dapat menggantikan apa-apa yang tertinggal, dikarnakan umat-umat terdahulu sebelum umat Nabi Muhammad SAW umur-umur mereka sangat panjang dan mereka memiliki amal ibadah atas panjangnya umur tersebut, sebagaimana telah diceritakan ALLAH SWT pada kita bahwa kaum Nabi Nuh ‘Alaihi Salam mereka tinggal di zaman itu 950 tahun, sedangkan umat Rasulallah SAW umat yang paling pendek umur-umurnya tetapi ALLAH SWT memberikan khusus untuk umat Nabi Muhammad SAW bulan Ramadhan yang mana dibulan tersebut ALLAH SWT limpahkan segala kebaikan yang banyak yang pahalanya berlipat ganda, dan dijadikan dibulan tersebut satu malam yaitu malam Lailatul Qodar yang mana lebih baik daripada 1000 bulan dan malam tersebut disimpan didalam bulan Ramadhan tanpa ada yang mengetahui malam tersebut untuk menjadikan semangat dan ghirah untuk memperbanyak beribadah dan melakukan yang baik selama sebulan penuh. Dan semua itu telah diberitakan oleh baginda Rasulallah SAW di dalam hadits yang riwayatnya sohih :

مَنْ صَامَ رَمَضَان اِيْمَنًا وَاحْتِسَاباً غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَمَ مِنْ ذَنْبِهِ , وَ مَنْ قَامَ رَمَضَان غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَمَ مِنْ ذَنْبِهِ , وَ مَنْ قَامَ لَيْلَةُ اْلقَدْرِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَم مِنْ ذَنْبِهِ رواية البخاري
و المسلم , و في رواية قتيبة ((وََمَا تَأَْخَر )) ولها حكم الصحيح
Arti : “ Barang siapa yang berpuasa dibulan Ramadhan dengan iman (ikhlas )dan menjaga puasanya (tidak ada yang membatalkan secara zahir dan bathinnya) ALLAH SWT ampunkan segala dosanya yang telah lampau, dan barang siapa yang menghidupkan malam-malam bulan Ramadhan (dengan ibadah) ALLAH SWT ampunkan segala dosanya yang telah lampau, dan barang siapa yang mendapati menghidupkan malam Lailatul Qodar (dengan ibadah) ALLAH SWT ampunkan segala dosanya yang telah lampau. ”-

Faidah : Para ulama mengatakan erti dari hadits nabi menghidupkan malam yaitu menghidupkan malam-malam ramadhan dengan melaksanakan sholawat tarawih,dengan itulah mereka mendapatkan menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan mendapatkan pahala yang dijanjikan pada umat.

Dan hadits tentang keutamaan bulan Ramadhan itu banyak sekali,mudah-mudahan mendorong setiap mukmin untuk mempergunakan hari-hari itu dengan sebaik-baiknya dengan berpuasa dan menghidupkan malam-malamnya, dan didalam hadits dijelaskan bahwa dengan hadirnya bulan Ramadhan ALLAH SWT membuka pintu syurga dan menutup pintu neraka dan mengikat syaitan. Dan hadits yang banyak menyimpulkan tentang keutamaan Ramadhan didalam hadits Salman r.a yang diriwayatkan Ibn Khuzaimah dan Baihaqi dan Ibnu Habban :

خَطَبَنَا رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَمْ فِي اَخِرِ يَوْم مِنْ شَعْبَاْن, فَقَالَ : يَا اَْيُّهَا النَّاسُ قَدْ اَظَلُكُمْ شَهْرُ عَظِيْم مُبَارَك, شَهْرُ فِيْهِ لَيْلَةُ خَيْرٌ مِنْ اَلْفِ شَهْر, شَهْرٌ جَعَلَ الله صِيَامُهُ فَرِيْضَةْ وَقِيَامُهُ تَطَوُعاً, مَنْ تَقََرَبَ فِيْهِ بِخَصْلَةٍ مِنَ الْخَيْرِ كَانَ كَمَنْ اَْدَى فَرِيْضَة فِمَنْ سِوَاه , وَمَنْ اَْدَى فَرِيْضَةُ فِيهِ كَانَ كَمَنْ اََْدَى سَبْعِينَ فَرِيْضَةُ فِمَنْ سِوَاه, وَهُوَ شَهْرُ الصَبْر,وَالصَبْرُ ثَوَابُهُ الْجَنَّة ,وَ شَهْرُالْمُوَسَاة , وَشَهْرُ يُزَادُ فِي رِزْقِ الُْمُؤْمِن فِيهِ, وَمَنْ فَطَرَ فِيهِ صَائِمًا كَانَ مَغْفِرَةُ لِذُنُوِبِه وَعِتْقُ رَقَبَتِهِ ِمَن النَّار وَكَانَ لَهُ مِثْلَ اَْجْرِهِ مِنْ غَيْرِ اَنْ يَنْقُصُ مِنْ اَجْرِهِ شَيْء. قَالُو يَا رَسُولُ الله :لَيْسَ كُلَّنَا يَجِدْ مَا يُفْطِرُبِهِ الصَّا ئِم. فَقاَلَ رَسُولَ الله : يُعْطَي الله هَذَا الثَّوَاب مَنْ فَطَرَ صَائِمًا عَلَى تَمْرَة,اَوْ عَلَى شَرْبَةَ مَاءِ , اَوْ مَذْقَةِ لَبَن ,وَهُوَ شَهْرٌ اَوَّلُهُ رَحْمَة وَ اَوْسَطُهُ مَغْفِرَة وَاَخِرُهُ عِتْقُ مِنَ النَّار,وَ مَنْ خَفَفَ عَنء مَمْلُكِهِ فِيهِ غَفَرَالله لَهُ وَاََْعْتَقََهُ مِنَ النَّارِ.وَاسْتَكْثِرُوا فِيْهِ مِن اَرْبَعِ خِصَال, خَصْلَتَيْن تُرْضَوْنَ بِهِمَا رَبُكُمْ, وَ خَصْلَتَيْن لَا غَنِيَ لَكُمْ عَنْهُمَا, فَاَْمَا الْخَصْلَتَانِ اللَّتَانِ تُرْضَوْنَ بِهِمَا رَبُكُمْ: فَشَهَادَةُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَا الله وَتَسْتَغْفِرُونَهُ, وَاَمَا الْخَصْلَتَانِ الّلَتاَنِ لَا غَنِيَ لَكُمْ عَنْهُمَا :فَتَسْاَلُونَ الله الْجَنَّة وَتَعُوذُونَ مِنَ النَّارِ,وَمَنْ سَقَى صَائِمًا سَقَاهُ الله مِنْ حَوْضِي شَرْبَة لَا يَظْمَأُحَتَى يَدْخُلَ الْجَنَّة

-Arti : “Telah berkhutbah (memberikan kabar pada kami) Rasulallah sholallahu alaihi wasalam di hari akhir pada bulan Sya’ban dengan sabdanya : (( Wahai manusia! akan datang kepadamu bulan yang mulia dan penuh keberkatan, bulan yang disitu ada malam yang lebih baik dari pada seribu bulan, bulan yang mana dijadikan puasanya adalah kewajipan dan mendirikan malam harinya adalah amalan sunnah, barang siapa yang ingin mendekat pada ALLAH dengan perkara-perkara yang baik itu seperti mendirikan kewajipan diluar kewajipan yang dilaksanakan, dan barang siapa yang menjalankan kewajipan itu seperti mendirikan tujuh puluh kewajipan diluar daripada kewajipan yang ia laksanakan, dan Ramadhan itu bulan kesabaran, dan sabar pahalanya syurganya ALLAH SWT, dan juga bulan yang luas dengan rahmat ALLAH ta’ala, dan bulan yang mana ALLAH SWT menambahkan rizki orang-orang mukmin, barang siapa yang memberikan buka puasa kepada yang berpuasa itu mendapatkan pengampunan ALLAH SWT daripada dosa-dosa yang dia lakukan dan menjadikan dia tidak masuk kedalam neraka dan juga mendapatkan pahala ibadah orang yang diberikan bekal buka dimana tidak berkurang dari pada pahala amalnya sendiri.Berkata sahabat: “Ya Rasulallah, tidak didapati oleh setiap dari kita yang orang memberikan kepada orang lain bekal berbuka puasa, maka bersabda Rasulallah : “ALLAH SWT akan memberikan pahala tersebut barang siapa memberikan bekal berbuka dengan satu buah kurma, atau satu minuman air putih, atau satu tegukan air susu.Dan bulan itu adalah bulan yang mana diawal waktunya adalah rahmat ALLAH SWT dan dipertengahannya ada pengampuan ALLAH SWT dan diakhirnya ada penjagaan agar tidak masuk kedalam neraka ALLAH ta’ala, barang siapa yang meringankan sesuatu yang dimilikinya untuk disedekahkan, ALLAH SWT akan ampunkan dosa-dosanya dan akan dijamin tidak masuk kedalam neraka.Maka perbanyaklah dibulan tersebut untuk melaksanakan empat perkara : dua perkara diantaranya yang mana disitu ada ridho ALLAH SWT, dan dua perkara lagi yang mana perkara tersebut tidak ada kekayaan yang melebihi dari dua perkara itu.Dua perkara yang pertama yang mana didalamnya ada ridhonya ALLAH SWT yaitu bersyahadatlah bahwa tiada tuhan selain ALLAH dan meminta pengampunan pada ALLAH swt.(terhimpun dalam ucapan kalimat : ASYHADU AN LA ILAHA ILLA ALLAH ASTAGHFIRULLAH)Dan dua perkara yang tidak ada lagi kekayaan diatasnya yaitu mintalah pada ALLAH SWT syurganya ALLAH SWT, dan mintalah pada ALLAH agar dijauhi dari neraka.(terhimpun dalam ucapan kalimat : NAS ALUKAL JANNATA WA NAUDZUBIKA MINA NNAR)Dan barang siapa yang memberikan minuman kepada orang yang berbuka puasa maka ALLAH SWT akan memberikan minuman kepadanya dari telagaku, minuman yang apabila kita minum tidak akan ada kehausan setelahnya sampai masuk kedalam syurganya ALLAH ta’ala))”.

-Faidah : Para ulama dan orang-orang sholeh dan ahli ibadah selalu mengamalkan pesan Rasulallah SAW dengan berdoa degan membaca doa tersebut dihari-harinya dibulan Ramadhan tersebut dengan menyimpulkannya dalam kalimat ucapan : ASYHADU AN LA ILAHA ILLA ALLAH ASTAGFIRULLAH NAS’ALUKAL JANNATA WA NAUDZUBIKA MINA NNAR.

Semoga pelajaran ini bermanfaat untuk kita dan kita dapat sama-sama amalkan, dan menambah semangat kita dalam menjalani ibadah dibulan suci Ramadhan ini, dan Semoga Ramadhan ini lebih baik dari Ramadhan sebelumnya...amiiin amiin ya ROBBAL ‘alamin.Wallahu A'lam, SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA

Jumaat, 23 Julai 2010

Antara Cinta dan Buta.

Membuka Topeng Sebenar Syiah


"Mereka itu adalah suatu kaum yang merancang untuk
menghapuskan Nabi namun tidak mampu. Maka akhirnya mereka cela para
Sahabatnya agar kemudian dikatakan bahawa dia (Nabi Muhammad) adalah
seorang yang jahat, kerana kalau memang dia orang soleh, nescaya para
Sahabatnya juga adalah orang-orang soleh." (Ash-Sharimul Maslul 'ala
Syatimirrasul, hal. 580)


Mari kita buka saja topeng mereka.Topeng 'cintakan keluarga Nabi' atau topeng 'Islam' mereka.Kita telanjang mereka sahaja,yang selama ini menutup tubuh keji mereka berlumuran darah Ahli Bait dengan selimut kita.Sebenarnya sejarah permulaan FITNAH dalam sejarah Islam bermula setelah kemangkatan Khalifah Usman r.a.Secara ringkasnya,terdapat golongan yang mahukan pembelaan terhadap pembunuhan Usman r.a namun ketika Ali r.a dilantik menjadi khalifah,beliau berpendapat suasana politik umat Islam perlu distabilkan terlebih dahulu,barulah usaha mencari pembelaan diteruskan.INI ADALAH SIASAH BELIAU,namun ada kelompok yang tidak menghormati pendapat sepupu nabi yang terkenal sebagai pintu ilmu dan kebijaksanaannya.Mereka menimbulkan FITNAH bahawa Ali r.a menyembunyikan pembunuh menyebabkan kaum kerabat Usman r.a terutama dari Bani Umayyah merasa amat marah.Mereka telah nampak bara perpecahan,dan ini masanya untuk menuang minyak ke atasnya!

Kelompok inilah yang menjadi batu api sehingga mencetuskan Perang Jamal yang menyayat hati itu.Perang Jamal menjadi amat kontroversi,dan pasti orang tertanya-tanya mengapakah isteri yang amat dicintai Rasulullah s.a.w;Aisyah 'Umaira' r.a,dan dua Sahabat Nabi yang dijamin syurga;Thalhah dan al-Zubair r.a menyertai peperangan menentang Khalifah Ali r.a,yang juga sepupu Rasulullah s.a.w?Adakah mereka menentang Ali r.a????

TIDAK SAMA SEKALI

Al-Hafiz Ibn Kathir rahimahullah (774H) memperincikan detik-detik yang mengakibatkan bermulanya Perang Jamal:

“Orang-orangpun merasa tenang lagi lega …… pada waktu malamnya kedua-dua pihak bermalam dalam keadaan yang sebaik-baiknya. Akan tetapi para pembunuh Usman melalui malam tersebut dalam keadaan yang seburuk-buruknya. Mereka berbincang dan bersepakat untuk mengobarkan peperangan pada awal pagi esoknya. Mereka bangun sebelum terbit fajar, jumlah mereka menghampiri seribu orang. Masing-masing kelompok bergabung dengan pasukannya lalu menyerang mereka (pasukan Aisyah) dengan pedang. Setiap golongan bergegas menuju kaumnya untuk melindungi mereka. Orang-orang (pasukan Aisyah) bangun dari tidur dan terus mengangkat senjata. Mereka berkata: “Penduduk Kufah (pasukan Ali) menyerbu kita pada malam hari, mereka mengkhianati kita!”

Mereka (pasukan Aisyah) mengira bahawa para penyerang itu berasal dari pasukan Ali. Suasana hura hara tersebut sampai ke pengetahuan Ali, lalu beliau bertanya: “Apa yang terjadi kepada orang ramai?” Mereka menjawab: “Penduduk Basrah (pasukan Aisyah) menyerang kita!”

Maka kedua-dua pihak mengangkat senjata masing-masing, mengenakan baju perang dan menaiki kuda masing-masing. Tidak ada seorang jua yang menyedari apa yang sebenarnya terjadi.”

Syaikh Ibn Taimiyyah rahimahullah (728H) meringkaskan detik-detik ini dalam satu perenggan:

“Mereka (para pembunuh Usman) menyerang khemah Thalhah dan al-Zubair. Lalu Thalhah dan al-Zubair menyangka bahawa Ali telah menyerang mereka, maka mereka menyerang kembali untuk mempertahankan diri (self defense). Seterusnya Ali pula menyangka bahawa mereka (Thalhah dan al-Zubair) menyerangnya, maka Ali menyerang kembali untuk mempertahankan diri. Maka berlakulah fitnah (peperangan) tanpa ia menjadi pilihan mereka (kedua-dua pihak).

Manakala Aisyah radhiallahu ‘anha hanya berada di atas pelana untanya, beliau tidak menyerang dan tidak memerintahkan serangan. Demikianlah yang diterangkan oleh tidak seorang daripada para ilmuan dalam bidang sejarah (Ahl al-Ma’rifat bi al-Akhbar).” [Minhaj al-Sunnah al-Nabawiyyah fi Naqd Kalam al-Syi`ah wa al-Qadariyyah (diteliti oleh M. Rasyad Salim; Muassasah Qurtubiyyah, 1986), jld. 4, ms. 317]

Ibnu Kathir juga menulis: “Sesungguhnya Ali telah mengutuskan al-Qa`qa` sebagi utusan untuk menemui Talhah dan al-Zubair mengajak mereka kepada kesatuan dan jamaah dan menyatakan kepada mereka berdua betapa besarnya perpecahan dan perselisihan. Lalu al-Qa`qa` menuju ke Basrah dan orang yang pertama ditemuinya ialah `Aishah. Beliau berkata: “Wahai Ummu Mukminin, apakah yang mendorong ibu menjejakkan kaki di bumi ini?”. `Aishah menjawab: “Wahai anakku, untuk mendamaikan antara manusia.”
Kemudian al-Qa`qa` meminta supaya `Aishah menjemput Talhah dan al-Zubair datang menemui `Aishah lalu mereka berdua tiba. Al-Qa`qa` berkata: “Saya telah bertanya kepada Ummu Mukminin sebab mengapa beliau menjejakkan kaki ke sini dan beliau menjawab untuk mendamaikan antara manusia.” Lalu mereka berdua menyatakan: “Kamipun dengan tujuan yang sama.”Jelas dari riwayat di atas Aishah, Talhah dan al-Zubair mengatakan bahawa mereka datang hanya untuk mendamaikan antara manusia.

Selepas berakhirnya Perang Jamal,apabila ramai orang Islam serta para Sahabat meninggal dunia (dalam kes ini,mereka menjadi mangsa fitnah golongan munafik jadi tidak usahlah kita memandang serong kepada Sahabat Nabi yang terpaksa berijtihad mempertahankan diri) dalam perang saudara yang sia-sia dan menyedihkan itu,barulah kedua-dua pihak sedar apa yang berlaku,namun sudah terlambat.Unta Siti Aishah r.a juga kelihatan rebah dipanah dan 'Umaira' Rasulullah itu terjatuh walaupun beliau hanya duduk di atas unta tanpa menyerang.Saidina Ali r.a yangterkenal bijak,berhemah tinggi dan tinggi ilmu (bukan seperti golongan Syiah pekat yang rendah akhlaknya memandang serong isteri Nabi ini termasuk Syiah Melayu yang dungu) dengan penuh sayu,hiba dan sedih mengarahkan orang-orangnya supaya isteri sepupunya (Rasulullah s.a.w) itu dilindungi dan dibawa pulang dalam keadaan selamat.Beliau tahu bahawa ini semua adalah gara-gara fitnah dan beliau pun tahu Ummul Mukminin itu bukanlah datang untuk menyerangnya namun datang untuk mendamaikan sesama umat Islam sahaja.

DARI SINI KITA TAHU BAHAWA TUJUAN AISHAH DAN SAHABAT-SAHABAT NABI ITU BERANGKAT ADALAH UNTUK MENDAMAIKAN UMAT ISLAM YANG DILANDA DIFITNAH.Namun kelompok yang membunuh Usman r.a merasa tergugat dengan rencana mereka dan takut jika umat Islam bersatu mencari mereka yang membunuh Usman r.a lantas mengambil keputusan melaga-lagakan kedua-duanya.

Dan kelompok inilah yang SEBENARNYA MEMBUNUH CUCU NABI,SAIDINA HUSSEIN R.A DI KARBALA!!

Sebenarnya selepas Perang Siffin dan Majlis Tahkim yang menyaksikan kelicikan Muawiyyah dan kesabaran Ali r.a,umat Islam berpecah kepada 4 kelompok secara politik,iaitu pro-Ali,pro-Muawiyyah,Khawarij dan orang-orang Islam yang mengambil sikap berkecuali atau tunggu dan lihat.Khawarij adalah kelompok yang bencikan kedua-duanya;Ali dan Muawiyyah dan menghalalkan darah mereka untuk ditumpahkan.KITA MESTI FAHAM SEJARAH PERALIHAN ERA KHALIFAH AR-RASYIDIN KEPADA PEMERINTAHAN BANI UMAYYAH untuk mengesan punca FITNAH dan SIAPA yang MENGGERAKKAN FITNAH itu.

Ingat,ketika ini perbezaan pendapat masih dikira secara politik,ia tidak melibatkan akidah dan hukum agama.

SOALANNYA SEKARANG SIAPAKAH KELOMPOK YANG KEJAM DAN TERLAKNAT INI??

Mereka inilah kelompok yang telah menyokong ‘Abdullah Ibnu Saba’,yang terlibat dalam pembunuhan ‘Usman bin ‘Affan r.a, mengkhianati Saidina ‘Ali serta Saidina Hassan r.a.Syiah pada hari ini mendakwa ‘Abdullah Ibnu Saba’ adalah tokoh yang direka-reka para ulama namun sebenarnya watak itu memang ada dalam realiti sejarah malah para ulama Syiah sendiri pun ada menyebut tentangnya:

An Nasyi Al Akbar (293 H) mencantumkan tantang Ibnu Saba, dan golongan As Sabaiyah, yang teksnya: Dan suatu golongan yang mereka mendakwahkan bahwa Ali `alaihi salam masih hidup dan tidak pernah mati, dan ia tidak akan mati sampai ia menghalau (mengumpulkan) orang arab dengan tongkatnya, orang ini adalah As Sabaiyah, pengikut Abdullah bin Saba. Dan adalah Abdullah bin Saba seorang laki-laki dari penduduk San`a, seorang yahudi, telah masuk Islam lewat tangan Ali dan bermukim di Al Madain….RUJ : Masailul Imaamah Wa Muqtathofaat minil kitabil Ausath fil Maqalat / ditahqiq oleh Yusuf Faan As, (Bairut 1971) hal : 22, 23.

Juga Al Qummi (301 H), menyebutkan : Sesungguhnya Abdullah bin Saba adalah orang yang pertama sekali menampakkan celaan atas Abu Bakr, Umar, dan Utsman, serta para sahabat, dan berlepas diri dari mereka. Dan ia mendakwakan sesungguhnya Ali-lah yang memerintahkannya akan hal itu. Dan sesungguhnya Taqiyah tidak boleh. Lalu Ali diberitahukan, maka Ali pun menanyakannya akan hal itu, maka ia mengakuinya. Dan Ali memerintahkan untuk membunuhnya, lalu orang-orang berteriak dari setiap penjuru : Wahai Amirul Mukminin apakah anda akan membunuh seorang yang mengajak kepada mencintai kalian Ahli Bait, dan mengajak kepada setia kepadamu dan berlepas diri dari musuh-musuhmu, maka biarkan dia pergi ke Al Madain Ref : Al Maqaalat wal Firaq, hal : 20. Diedit dan dikomenteri serta kata pengantar oleh Dr. Muhammad Jawad Masykur, diterbitkan oleh Muasasah Mathbu`ati `athani, Teheran 1963.

Berkata syeikh golongan ini (Syiah) : Abu Ja`far Muhammad bin Al Hasan at Thuusi (460 H) tentang Ibnu Saba, bahwa sesungguhnya ia telah kembali kepada kekafiran dan menampakkan pujian yang melampaui batas, kemudian ia menukilkan di kitabnya Tahdziibul Ahkaam sikap Ibnu Saba dimana ia menantang Ali dalam mengangkat kedua tangan ke langit.Ref : At Thuusi Tahdziibul Ahkaam (diterbitkan oleh Darul Kutub Al Islamiyah / Teheran, cetakan ke dua) dita`liq oleh Hasan AL Musawi, 2/322.

Jadi para ulama Syiah itu sendiri mengakui kewujudan Ibnu Saba' ini.Mari kita lihat kekejaman mereka seterusnya ke atas CUCU NABI yang dicintai.Setiap orang Islam yang mengaku cintakan Nabi dan Ahli Bait pasti menangis atau setidak-tidaknya timbul rasa sedih melihatkan pembunuhan kejam dan fitnah yang terjadi ke atas cucu Nabi itu.
Wallahu A'lam..bersambung..

Khamis, 22 Julai 2010

Antara Cinta dan Buta.

Apakah yang dimaksudkan dengan Syiah?Siapakah Syiah?Apa masalahnya dengan mereka?Untuk mengkaji siapakah mereka,kita perlu mengkaji perjalanan sejarah dengan hati yang jujur.Kita perlu mengkaji asal-usul segala label-label yang ada.Dan kita perlu meneliti apakah ajaran Rasulullah s.a.w,pandangan baginda terhadap para Sahabatnya dan ramalan baginda tentang fitnah yang akan terjadi.Kita perlu menyiasat sejujurnya,kita perlu ambil pandangan kedua-dua pihak untuk mengetahui siapakah yang digelar Syiah ini,kerana di akhir cerita,kita akan tahu siapakah yang SEBENARNYAmenumpahkan darah cucu-cucu Rasulullah s.a.w,memaki hamun para Sahabat dan memfitnah isteri Nabi sebagai pelacur kerana kelak jika kita terkeliru berada di barisan yang salah,kita akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak,di hadapan nabi yang kita harapkan syafaatnya....rupa-rupanya kita termasuk dalam golongan yang sesat,yang berasal dari moyang-moyang konspirator penumpah darah Hassan dan Hussein,pemuda-pemuda syurga yang dicintai Allah dan Rasul.

Pertama sekali,kita perlu tahu apakah yang dinamakan Syiah itu.Syiah menurut kamus bahasa Arab bermakna: pembela dan pengikut seseorang.Selain itu juga bermakna: Setiap kaum yang berkumpul di atas suatu perkara 

Adapun menurut syariat bermakna: Mereka yang menyatakan bahwa Ali bin Abu Thalib lebih utama dari seluruh sahabat dan lebih berhak untuk memegang tampuk kepemimpinan kaum muslimin, demikian pula anak cucu
sepeninggal beliau. (Al-Fishal Fil Milali Wal Ahwa Wan Nihal, 2/113, karangan Ibnu Hazm).Syiah adalah satu kelompok berasaskan politik pada mulanya terutama selepas peristiwa majlis Tahkim namun telah meleret-leret kepada masalah akidah dan hukum Islam termasuk ibadah.Syiah telah terbahagi kepada banyak cabang seperti Imamiah atau Itsna 'Asyariah (Dua Belas Imam atau juga dikenali sebagai Ja'fariyah),Ismailiyah dan Zaidiyah.Kebanyakan perbezaan di antara mereka adalah perbalahan tentang jumlah Imam;iaitu perkara terpenting dalam akidah Syiah.Dalam konteks ini,kita akan fokus kepada Syiah Imamiyah atau Syiah Imam 12 kerana Syiah inilah yang menjadi pilihan kebanyakan pengikutnya di Malaysia juga di dunia;sejak Iran diketahui umum adalah negara yang menganut fahaman Syiah ini.

Catatan ini lebih fokus kepada kelompok Syiah yang melampau (Syiah sendiri memanggil mereka dengan panggilan 'Ghulat') terutama dari cabang Imamiyyah,kerana perbuatan Ghulat ini banyak dikesan dari cabang ini manakala cabang lain seperti Zaidiah pula amat dekat dengan realiti sejarah dan menghormati Sahabat juga mengakui Khalifah AlRasyidin (Abu Bakar,Umar,Usman termasuk Ali).

MASALAHNYA,SYIAH GHULAT INI MAJORITINYA BERSEMBUNYI DI DALAM CABANG SYIAH IMAMIYYAH,RAFIDHAH ATAU JA'FARIYYAH INI.

Fahamkan dengan teliti,nanti dikhuatiri anda mencela orang yang salah.


Syiah Imamiyah juga dikenali sebagai Rafidhah,yang ada kaitannya dengan kisah Al Imam Zaid bin 'Ali bin Hussein bin
'Ali bin Abu Thalib dan para pengikutnya ketika memberontak kepada Hisyam
bin Abdul Malik bin Marwan di tahun 121 H. (Badzlul Majhud, 1/86)

Al Iman Zaid (cucu  Imam Hussein r.a) telah mendengar ada para penyokongnya yang mencela para Sahabat seperti Abu Bakar dan Umar lantas beliau menegur mereka.Hasilnya para penyokongnya meninggalkannya.Zaid terkejut melihatkan senario itu lantas berkata:

"Rafadhtumuunii?"

Yang bermaksud "Kalian tinggalkan aku?" (Maqalatul Islamiyyin, 1/137)

Dalam riwayat ini jelas ada satu kelompok yang kononnya mencintai dan menyokong Zaid (sebagai cicit Ali r.a) namun meninggalkan Zaid apabila ada perbezaan pendapat tentang celaan terhadap Sahabat Nabi.

Berbalik kepada Syiah Imamiyyah,ia mengandungi beberapa prinsip atau doktrin seperti Taqiyyah (berpura-pura),ar-Raj'ah (Kemunculan Semula Imam Mahdi Dan Kumpulan Orang Yang Telah Mati Untuk Memberi Keadilan) dan al-Bada' (Ilmu Allah Berubah-ubah Mengikut Sesuatu Peristiwa Yang Berlaku Kepada Manusia),namun prinsip Imamah lah yang sangat menonjol kerana dari sinilah timbul sindrom mendewa-dewakan Ali r.a dan keturunannya sehingga dikatakan para Imam 12 yang semuanya Ahli Bait lebih tinggi makamnya dari para nabi dan malaikat serta segala makhluk.


Kitab Al Hukumah Al Islamiyah karangan Khomeini (Khomeini adalah pemimpin revolusi Iran dan idola Syiah Malaysia) halaman 52.

"Allah telah mengusapkan tangan kanannya pada keluarga Ali dan memberikan cahayanya pada mereka
Tak ada keselamatan kecuali kalian wahai keluarga ali, tidak ada tempat selain dari kalian wahai mata Allah yang melihat (Biharul Anwar : 94/37).

Juga di dalam al-Hukuumatu al-Islamiyyah (hal. 52):"Dan sesungguhnya yang terpenting dari madzhab kami,sesungguhya imam-imam kami mempunyai kedudukan (maqam)yang tidak mampu dicapai oleh seorang pun malaikat yang muqarrab/dekat dan tidak oleh seorangpun Nabi yang pernah diutus.

Majlisi berkata : Allah hanya disembah, dikenal dan diesakan dengan perantaraan para Imam. Biharul Anwar jilid 23 hal 103.

 "Saudara-saudara, api (neraka) sudah bertiup. Fitnah pun datang seperti malam gelap gulita. Demi Allah,jangan sekiranya kamu berlindung kepadaku tentang apapun. Demi Allah aku tidak menghalalkan sesuatu kecuali yang dihalalkan oleh Al Quran. Juga aku tidak mengharamkan sesuatu, kecuali yang diharamkan oleh Al Quran. Laknat Allah kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani yang menjadikan perkuburan nabi-nabi mereka sebagai tempat peribadatan !"

(antara kata-kata terakhir Rasulullah s.a.w sebelum kewafatannya)
 renung-renungkan lah,bersambung...

Rabu, 21 Julai 2010

Antara Cinta dan Buta.

Asal Usul fahaman Syiah ni timbul selepas kewafatan baginda Rasulullah s.a.w,keadaan umat Islam ketika itu begitu membimbangkan.Berita kewafatan baginda benar-benar membuatkan mereka terpukul.Umar Al-Khattab r.a mengancam untuk memenggal tangan dan kaki siapa yang mengatakan nabi sudah tiada.Jika tidak ditenangkan oleh Abu Bakar As-Siddiq r.a,sudah tentu keadaan bertambah berserabut.Keadaan umat Islam perlu ditenangkan terlebih dahulu.Maka para Sahabat pun bermesyuarat untuk menentukan siapakah yang bakal menguruskan keperluan umat Islam;mengambil alih peranan Rasulullah s.a.w,berkhidmat kepada kaum Muslimin.

Akhirnya sebulat suara,para Sahabat memilih Abu Bakar As-Siddiq mengenangkan arahan nabi menyuruh beliau menjadi imam menggantikan Rasulullah s.a.w ketika baginda sakit tenat,dan diteguhkan dengan sikap nabi yang seperti tidak menyenangi Umar Al-Khattab menggantikan Abu Bakar As-Siddiq sebagai imam pada suatu ketika,juga berdasarkan usia dan kredit beliau sebagai Sahabat nabi yang paling rapat susah dan senang dan beberapa kriteria lain.

Namun ketika berita kewafatan baginda tersebar,ada satu kelompok manusia yang mula tersenyum lebar.Dendam mereka kepada Rasulullah s.a.w tidak pernah padam sejak baginda membuka kota Mekah lagi.Mereka mula merancang sesuatu,malahan sejak nabi menghadapi sakit tenat,kelompok ini sudah mengangan-angankan impian mereka dan dendam yang terbalas.Mereka memerhatikan setiap perjalanan politik umat Islam,apabila terjadi perpecahan walau sedikit pun,mereka akan bertindak!

Pada hari-hari yang indah itu,ketika Rasulullah s.a.w masih hidup,kelihatan dua cucu baginda yang masih kecil bermain-main di sekeliling Kekasih Allah itu.Adakalanya mereka bermain-main dengan janggut nabi,ada yang cuba memanjat tubuh nabi.Nabi hanya tersenyum melihat gelagat cucu-cucu baginda yang amat dicintainya.
bersambung...nak rehat jap.

Penyakit Taksub!

Salam alaikum buat kawan2 dan saudara yang masih sudi jenguk blog ini.Hampir dua bulan blog ni sunyi sepi tanpa berita dek kerana ana terlalu sibuk dengan macam-macam undangan.Al maklum dekat-dekat Ramadhan ni orang-orang macam kami ni laku sangat.Ana masih rasa lagi kerinduan yang amat-amat kepada Tuan Guru yang ana cintai Alhabib Muhammad b Soleh Alattas.Jazahullah kher yang mampu ana ungkapkan kepada beliau atas Pengajaran,Nasihat dan Kemesraan yang beliau tunjukkan selama sepuluh hari ana menemani beliau dalam Rehlah Da'wah beliau selama sepuluh hari di Malaysia.
Antara pengalaman dan perbincangan ana selama menemani beliau di Malaysia,banyak lah tertumpu kepada masalah As Sadah alawiyyin dan para muhibbin,jadi apa yang di simpulkan oleh Alhabib sekitar masalah-masalh kecil yang ana pernah luahkan di blog ni adalah adalah sebuah petanda "Al Ba'iets"(Dorongan kebangkitan)Para Ahla Bait An Nabawiy dan para Muhibbin di dalam usaha menyelamatkan Ummah daripada terus lalai dan jauh dari mengenal ban mengingat Rasul Mulia Sayyidina Muhammad(saw).
Jadi,merasalah ana kemungkinan perkara-perkara yang pernah ana luahkan di blog ini mungkin banyak silap daripada betulnya,sebelum masuk Gerbang Ramadhan Al Mubarak,ana takut kalau-kalau ramai para penjenguk blog ni yang berasa hati dengan ana,jadi ana susun sepuluh jari memohon bilion keampunan dan kemaaafan.
Cuma kalau perkara-perkara yang melibatkan Aqidah ana tak akan redho untuk berdiam diri sebab atas Nasihat dan Dorongan dari Habib Muhammad juga kepada ana,kalau nak pertikai atau tegur pun tegur lah saudara-saudara Bani Alawiy kita yang jauh tersesat dan salah faham tentang Ajaran dan Da'wah sebenar yang amat-amat di tuntut oleh Rasul Mulia(saw) dan Para salaf soleh.
Ana akan mulakan posting kat sini beberapa teguran kepada saudara-saudara ana yang amat-amat taksub kepada tok nenek mereka sehingga mereka berani meninggalkan kewajipan sebenar...yang mana taksub tersebut yang hanya akan menjadikan kecintaan mereka sia-sia belaka.
Saudara2 ku Para keturunan Nabi Muhammad sekelian..kembali lah kepada Jalan Leluhur kamu yang sebenar!!Tok Nenek antum dulu sangat-sangat men AGUNG dan Mencintai Para Sahabat Rasulullah(saw).
Tinggal kanlah Madzhab dan Agidah yang sedang antum anuti..Kerana perkara tersebut sia-sia belaka!
Cermin diri antum sebelum amalan antum dan cuba bandingkan dengan Para Sahabat Jiddukum yang sedang kamu caci!!
Wallahu A'LAM.